Sabtu, Oktober 23, 2010

KOMPLEKSITAS SEBUAH SISTEM KESEHATAN

Berbicara mengenai sebuah sistem, secara definisi, sistem merupakan sebuah integrasi dari bagian-bagian kecil yang memiliki aturan-aturan khusus dan tiap bagian memiliki hubungan dalam rangka mencapai tujuan maupun output terntentu. Secara terperinci, sistem secara umum terdiri dari bagian-bagian yaitu:

  • Struktur/komponen; setiap sistem pasti teridiri dari komponen-komponen kecil yang akan membentuk sistem itu sendiri
  • Perilaku/arah; dalam hal ini bahwa secara umum sebuah sistem memiliki arah berupa INPUT (berupa komponen)-PROSES (yang dilakukan untuk mencapai tujuan)-OUTPUT (Tujuan sistem itu sendiri)
  • Hubungan/Inter-relationship; bahwa bagian dari sebuah sistem pasti memiliki hubungan satu sama lain yang membuat sistem tersebut terintegrasi ke arah tujuan yang akan diharapkan
  • Lingkungan; sebuah sistem pasti akan berada dalam lingkungan tertentu namun dalam juga memiliki batas-batas dalam lingkungan tersebut

Dan yang menjadi bagian penting dari sebuah sistem untuk menjamin berjalannya secara konsisten sebuah sistem dan untuk membuat sistem berjalan lebih baik adalah dengan adanya feedback dari output/keluaran yang telah berjalan sebelumnya.

Lalu mengapa kesehatan??ada apa dengan kesehatan??

Sebagai manusia tentu kita tak akan pernah lepas dari berbagai aktivitas ataupun kegiatan yang mungkin secara terjadwal sudah kita rancang ataupun kegiatan yang incidental atau tidak pernah kita rencanakan sebelumnya. Dan saya yakin tidak ada orang yang tidak memiliki kegiatan atau aktivitas. Bahkan orang yang pengangguran pun pasti setidaknya akan melakukan aktivitas pokoknya seperti makan, berjalan, dsb.

Bagaimana agar manusia dapat melakukan setiap kegiatan atau aktivitasnya secara maksimal??Yap, salah satu faktor yang menentukan adalah kesehatan. Dalam dunia yang sekarang ini begitu cepat, persaingan begitu kuat, setiap individu dari manusia sangat-sangat dituntut untuk sehat. Karena kalau mereka sendiri tidak sehat, bagaimana mereka dapat melakukan semua kegiatannya??Namun dalam dunia sekarang ini seakan-akan malah terjadi hal yang paradoks, dimana justru karena (mungkin) terlalu asik bersaing atau karena tuntutan pekerjaan yang banyak, maka sering manusia melalaikan kesehatannya. Karena kesehatan merupakan hal yang penting dan termasuk dalam salah satu hak asasi manusia, maka sistem yang mengatur dan menjaga kesehatan dalam suatu tempat, kota atau cakupan tempat yang lebih luas lagi, memeran peranan penting dan akan mendapat sorotan dan pengawasan tajam di mata publik.

Lalu mengapa sistem kesehatan begitu kompleksnya??Kalau kita kaitkan dari bagan sistem yang telah dijelaskan diatas, makan akan didapatkan bagian-bagian dari sistem kesehatan (secara sederhana) yaitu:

  • Input: Tenaga kesehatan (Dokter, Perawat, ahli gizi, dsb), tenaga non-kesehatan (administrator), alat-alat kesehatan, tempat (rumah sakit), dsb.
  • Proses: proses regulasi berupa aturan, proses yang terjadi antara dokter-pasien, penyuluhan penyakit kepada masyarakat
  • Output: Masyarakat yang terbebas dari penyakit, masyarakat yang terhindar dari penyakit

Bukankah dari bagan diatas begitu sederhananya sistem kesehatan tersebut??Namun kalau misalnya kita pikirkan lagi dan kita tinjau lebih jauh lagi, bahwa sistem kesehatan ini berada dalam environment pemerintahan yang juga berkaitan dengan politik, ekonomi, dsb. Ya, disiniliah kompleksitasnya..Sebenarnya bagan diatas hanyalah bagan sederhana namun jika kita uraikan lagi komponen-komponen dalam sistem kesehatan begitu banyak dan rumitnya dan ditambah lagi sistem kesehatan tersebut berada dalam tatanan politik dan ekonomi tertentu yang membuat tujuan dari sistem kesehatan tersebut bergeser.

Lalu dibagian mana kompleksitasnya??

1. Dalam menyelenggarakan dan sustainibilitas suatu sistem kesehatan pastinya akan dibutuhkan modal yang cukup besar. Kita ambil dalam contohnya adalah dalam pembangunan sebuah rumah sakit, dibutuhkan banyak sekali biaya, adapun biaya tersebut dapat kita rincikan sebagai:

  • Biaya awal pembangunan; pembelian tanah, penyediaan bahan-bahan untuk pembuatan gedung, pembelian alat-alat diagnostik, sarana dan prasarana dalam rumah sakit, dsb
  • Biaya sustainibilitas: Biaya penyedian obat, biaya perawatan gedung, biaya perawatan barang-barang, biaya pajak (listrik, air, dsb), biaya pembelian alat-alat yang up to date.
  • Biaya karyawan/tenaga dalam rumah sakit; dimana tenaga dalam rumah sakit sendiri sangat banyak terdiri dari tenaga medis (dokter, perawat, ahli gizi, bidan), tenaga struktural (administrative), tenaga lainnya (cleaning service, penjaga keamanan)

2. Terlepas dari besarnya biaya tersebut, sebuah sistem kesehatan harus menjalankan fungsi sosialnya yaitu untuk tujuan membentuk masyarakat yang terbebas dari penyakit dan membentuk masyarakat yang terhindar dari penyakit.

3. Pemerintah sebagai regulator bertugas sebagai penjamin terselenggaranya kesehatan dan pemerataan kesehatan bagi seluruh masyarakat dan menjamin juga masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal karena kesehatan merupakan hak asasi setiap orang

Kalau kita tilik lagi, kalau kita berada dalam sudut pandang pemilik modal yang menyelenggarakan sebuah rumah sakit pastinya salah satu tujuannya adalah agar suatu hari nantinya apa yang saya keluarkan dapat saya terima lagi bahkan dengan jumlah yang lebih banyak lagi, istilahnya adalah agar mendapatkan untung. Dalam sudut pandang sebagai tenaga yang yang bekerja dalam rumah sakit tentunya ingin mendapatkan gaji yang besar. Untuk memenuhi hal tersebut maka sebagai pemilik modal akan berusaha menaikkan harga tiap kegiatan dan pelayanan dalam rumah sakit agar bisa mendapatkan untung, bisa membiayai para tenaga yang bekerja dalam rumah sakit dan dapat mempertahankan keberlangsungan rumah sakitnya. Kesimpulannya ==>Biaya kesehatan yang mahal.

Mungkin dalam hal ini, pemerintah dapat mengambil alih dan menjadi pemlik modal dalam penyelenggaraan suatu sistem kesehatan agar biaya kesehatan menjadi murah, namun apa bisa pemerintah mengambil alih dan mengcover semuanya??Apalagi kita tinggal dalam negara Indonesia yang anggaran kesehatannya sangat kecil dan tidak akan cukup untuk mengcover semua biaya kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa ini. Mau tidak mau pemerintah harus bekerja dengan pihak swasta dan kalau bekerja sama pastinya akan ada tujuan untuk mendapatkan untung/profit tadi. Biaya kesehatan tetap akan mahal.

Dari sisi pasien, secara manusiawi ingin mendapatkan pelayanan semaksimal mungkin dengan biaya yang semurah mungkin. Namun hal ini susah atau kemungkinan tidak akan terjadi karena kalau ingin maksimal, harus ada harga yang dibayarkan. dan kalau ingin murah maka pelayananya juga mungkin kurang maksimal. Dari sisi pandang tenaga kesehatan sendiri sebenarnya juga ingin memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi para pasien, namun bagaimana jika pasiennya tidak mampu??apakah tetap harus maksimal. Hal ini sangat dilematis.

Dari sudut pandang pemerintah sendiri, ingin menjamin seluruh rakyatnya mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal. Pemerintah membuat sistem asuransi agar biaya kesehatan menjadi murah. Namun karena anggaran kesehtatan yang kecil dan jumlah rakyat Indonesia yang mampu sedikit ditambah lagi rakyat Indonesia juga sangat amat banyak, maka asuransi pemerintah hanya mampu mengcover sedikit dari biaya kesehatan tersebut. Dalam pembuatan aturan mengenai kesehatan sendiri pemerintah sangat dilematis karena harus netral dimana menjamin pihak swasta yang memiliki modal dan yang menyelenggarakan kesehatan untuk tetap bertahan dengan memperbolehkan biaya kesehatan sedikit lebih tinggi namun juga tidak terlalu tinggi agar juga tidak terlalu membebankan masyarakatnya.

Kesimpulannya dari kompleksitas tersebut adalah:

1. Dari pihak pemilik modal ingin mendapatkan untung

2. Dari pihak dokter ingin gaji yang besar dan idealisme dokter adalah pemberian layanan kesehatn semaksimal mungkin

3. Kompensasinya adalah biaya kesehatan yang mahal agar bisa menutupi semua biaya dan bisa tetap menyelenggarakan kesehatan. Kalau biaya maksimal, harganya otomatis pasti akan mahal dan kalau tidak mahal otomatis akan mengurangi kualitas pelayanannya

4. Namun dari rakyat sendiri adalah ingin layanan maksimal dan murah. Namun tidak bisa karena kalau ingin layanan yang murah harus membayar harga yang lebih, sementara rakyat Indonesia sendiri sebagaian besar adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah

5. Sebagai pemerintah ingin mengambil semua penyelenggaraan kesehatan, namun tidak mampu karena biaya yang tidak cukup untuk mengcover selain karena rakyat Indonesia yang banyak juga anggaran kesehatan yang sedikit. Akibatnya dalam penyelenggaraanya bekerja sama dengan pihak swasta dan dalam pembuatan aturannya sendiri harus memperhatikan pihak swasta dan juga perhatian terhadapat masyarakat, padahal keinginan swasta dan masyarakat juga berbeda. Untuk asuransi sendiri hanya mengcover dari bagian kecil biaya karena masalah anggran kesehatan tadi dan karena banyaknya masyarakat yang harus dicover.

Yap...sistem kesehatan memang kompleks dan pada intinya adalah karena sebagai sistem kesehatan memiliki 2 fungsi umum namun saling bertentangan:

1. Fungsi sosial;berupa pelayanan kepada masyarakat dengan seikhlas dan setulus mungkin dan tidak membebani masyarakat

2. Fungsi organisasi; berupa pencarian untung agar sistem kesehatan tersebut dapat tetap berjalan dan juga untuk menjamin kesejahteraan para pekerja-pekerjanya...

Uraian diatas merupakan satu dari isu kompleksitas dalam sistem kesehatan belum lagi masalah ketidakmerataan dalam penyelenggaraan kesehatan, sifat dari masing-masing dan tujuan masing-masing tenaga kesehatan juga berbeda, masalah globalisasi dalam kesehatan, dsb.

Namun dibalik semuanya itu semoga setiap hambatan yang terjadi dapat menjadi pelajaran yang akan membawa sistem kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik lagi!!!

-L766HI-

Tidak ada komentar: